Tak tahu kenapa pohon di negeriku tak lagi berdaun
Pohonnya sakit mungkin,
atau
kekurangan air?
Akh... tidak sebab,
Kau bilang ini musim penghujan
Tapi daun tak pula muncul
Hujanpun tak mulai menetikan airnya
Akupun mulai menghitung bulan
Dan semua bulanpun sudah kuhitung satu demi satu
Tapi mengapa pohon di negeriku tak jua berdaun
Sekarang aku hanya berharap akan tunasnya saja
Ya... hanya tunas
Tunaspun tak kunjung menyembul
Tanah negeriku sedang kemarau
Kering kerontang nampaknya
Benar kata penyair,
dilarang mencintai daun-daun
sebab pohon di negeriku tak lagi berdaun
Akh... tapi kenapa di bagian barat negeriku airny meluap?
Mereka hidup di atas air
Tapi tetap saja pohon di negeriku tak berdaun
Aku mulai bertanya
Apakah Tuhan marah, karena kemarin aku lupa memujanya?
Akh... tapi,
Kau bilang kita bisa lupa akan Tuhan
Tapi Tuhan tak mungkin melupakan kita
Aku akan coba tanyakan pada Tuhan...
Kenapa pohon di negeriku tak lagi berdaun Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar